Sebuah penelitian di Inggris atas seribu orang pekerja dan seribu orang bos (atasan) menunjukkan bahwa banyak sekali alasan untuk tidak masuk kerja. Di antara alasan-alasan yang "aneh" adalah "secangkir kacang bakar terinjak kaki saya", "rem tangan mobil saya rusak dan jatuh berguling ke bawah bukit dan masuk ke lampu lalu-lintas" serta "anjing saya sedang sangat ketakutan dan saya tak ingin meninggalkannya".
Seorang pekerja menelpon manajernya dan mengatakan bahwa dirinya tidak bisa masuk kerja hari itu karena sedang berada di ruang gawat dadurat karena ada sebuah penjepit jemuran yang tersangkut di lidahnya sedangkan yang lain mengatakan bahwa mereka harus izin tidak masuk kantor karena ibunya meninggal (ini adalah alasan kedua untuk tidak masuk kerja).
Alasan-alasan tak masuk akal lainnya untuk bolos kerja, ungkap hasil studi yang dikutip situs Daily Mail edisi 17 Mei 2013 adalah "saya berhalusinasi", "saya terkunci di rumah karena pintu rusak" dan "saya mengalami cedera akibat hubungan intim ".
Yang tidak mengejutkan adalah bahwa hasil studi ini menunjukkan kalau enam dari 10 bos tidak percaya dengan alasan karyawannya tidak masuk kerja karena sakit. Satu dari empat pertanyaan yang tidak cukup menunjukkan seseorang sedang sakit atau mereka yang memberikan alasan yang tidak cukup kuat.. sedangkan alasan cuaca yang cukup baik atau seseorang kelihatannya sehat sehari sebelumnya, menjadikan para bos curiga dengan alasan mereka.
Sepertiga bos akan mengecek media sosial setelah menerima telepon bahwa anak buahnya sakit, untuk mengecek apakah sang staf cukup sehat untuk meng-update statusnya. Alasan tertentu seperti kuman yang membuat muntah, virus dan nyeri perut merupakan alasan yang lebih bisa dipercaya. Namun nyeri leher atau punggung karena kelelahan atau ada otot yang tertarik dinilai sebagai alasan yang tidak cukup baik untuk tidak masuk kerja.
Dua pertiga dari bos masih meminta pekerja mereka saat pekerjanya sakit dan menyatakan bahwa pesan pendek (SMS) atau email tidak bisa ditoleransi. Hasil riset ini menunjukkan bahwa rata-rata orang yang tidak masuk kerja selama empat kali dalam kehidupan mereka hingga saat ini " pura-pura sakit ketika mereka tidak sakit sama sekali.
Gill Landon, development director di Benenden Health, mengatakan bahwa " dalam situasi ekonomi yang sulit, pengaturan mengenai ketidakhadiran kerja menjadi vital dalam bisnis."
Namun, sambung Landon, "Para atasan pasti curiga mengenai hari-hari saat karyawan tidak masuk kerja untuk alasan sakit, sehingga tidak mengherankan jika mereka memberikan alasan yang beragam agar bisa absen."
"Hal ini tidak mempengaruhi kenyataan bahwa, meskipun seperlima dari hari kerja mereka diambil, para pekerja mengaku bisa mengerjakan semua pekerjaan kantornya," ujar Landon.
Berikut alasan-alasan yang biasa dikemukakan untuk bolos kerja:
- Secangkir kacang bakar terinjak kaki saya
- Saya berenang terlalu cepat dan membenturkan kepala ke bagian samping kolam renang
- Saya digigit serangga
- Rem tangan mobil saya rusak dan ia menggelinding ke bawah bukit dan masuk ke dalam lampu lalu lintas
- Anjing saya sedang ketakutan dan saya tidak ingin meninggalkan dia
- Hamster saya mati
- Saya mengalami cedera akibat hubungan intim
- Saya menelan koin
- Ibu saya meninggal (ini alasan kedua yang digunakan untuk bolos)
- Saya berhalusinasi
- Saya terkunci di rumah karena pintunya rusak
- Pacar saya menggigt saya di bagian yang sensitive
- Tangan saya terbakar toaster
- Anjing memakan sepatu saya
- Saya terkena serangan setan putih
- Ikan saya sakit
- Jari kaki saya terperangkat di kran mandi
- Saya di unti gawat darurat karena ada jepitan baju di lidah saya
- Saya minum alkohol terlalu banyak dan jatuh tertidur di lantai rumah orang " saya tidak tahu, saya ada di mana.
- Celana saya robek dalam perjalanan ke kantor
- Saya mengenakan lensa kontak baru dan mata saya berair
- Hidung saya tersumbat
- Ada masalah dengan pewarnaan rambut saya
- Jari tangan saya terluka.
